Burung Hantu dan Belalang

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.3.4″][et_pb_row _builder_version=”4.3.4″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.3.4″][et_pb_image src=”https://althafdenaldi.com/wp-content/uploads/Burung-hantu-dan-belalang.jpg” _builder_version=”4.3.4″ hover_enabled=”0″ align=”center”][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.3.4″ hover_enabled=”0″]

Dongeng Anak Burung Hantu Dan Belalang.

Jaman dahulu, di sebuah hutan hidup Seekor burung hantu dan Belalang. Suatu ketika ia keluar dari sarangnya karena merasa terganggu mendengar seekor belalang bernyanyi dengan sangat berisik.

“Kau tak punya sopan santun ya? Setidaknya hormatilah aku, karena usiaku. Biarkan aku tidur tenang,” kata burung hantu tua kepada belalang, “Diamlah atau pergilah segera!”

Belalang mengacuhkan ucapan burung hantu tua. Soalnya, belalang merasa berhak untuk tetap di tempat sambil terus bernyanyi. Yang ada malah belalang bernyanyi lebih keras. Memekakkan telinga.

Burung hantu tua tahu tak berguna berdebat dengan belalang. Tubuh rentanya membuatnya sulit bergerak cepat. Karena itu, dia berkata baik-baik kepada belalang, “Baiklah, ketimbang berdebat lebih baik aku mengalah. Mari kunikmati nyanyianmu di sini, sekarang juga. Oh iya, aku memiliki banyak makanan dan minuman di sarangku. Bila kamu sudah selesai bernyanyi kemarilah. Nikmati makanan dan minuman ini bersamaku.”

Belalang itu mengikuti ucapan burung hantu tua. Sewaktu berada dalam jarak yang cukup, burung hantu tua segera menerkam belalang. Mati dimakanlah belalang bodoh.

Baca juga Kisah Nabi dan Rasul ” Ketabahan Nabi Muhammad Saw Dan Sahabat Dalam Berdakwah

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]